Mourinho Menyindir Klub yang Senang "Mencuri"

Mourinho Menyindir Klub yang Senang "Mencuri"

Mourinho Menyindir Klub yang Senang "Mencuri"

Jose Mourinho mengaku senang melihat Leicester City menjadi juara Premier League musim lalu. Sebab, kata dia, artinya persaingan di Premier League itu nyata. Manajer Manchester United itu lantas membandingkannya dengan liga-liga lain di Eropa. Tidak meratanya pembagian keuntungan hak siar membuat persaingan jadi tidak merata. Imbasnya, hanya ada satu atau dua tim saja yang bisa bersaing menjadi juara.

"Mungkin sepakbola Inggris telah mengubah ini semua," ujar Mourinho seperti dilansir The Guardian.

"Ini adalah satu-satunya negara yang menginginkan adanya persaingan. Satu-satunya negara dengan struktur sepakbola yang mengizinkan ini terjadi. Di negara lain, klub-klub besar tidak mau ini terjadi. Di negara lain, mereka tidak mau berbagi uang. Mereka tidak mau berbagi hak siar," lanjutnya.

Seperti dituliskan Frasetya Vady Aditya dari Pandit Football di About The Game, telah terjadi ekses hak siar di Premier League. Premier League mencatatkan diri sebagai liga dengan nilai hak siar tertinggi.

Pada awal tahun ini, dana senilai 8,3 miliar pounds dipastikan masuk kas Premier League. Uang sebesar itu berasal dari kerja sama hak siar domestik yang mencapai 5,14 miliar pounds dari siaran domestik, sementara sisanya dari kesepakatan internasional.

Untuk musim 2016/2017, juara liga minimal akan mendapatkan 132,5 juta pounds (Rp 2,2 triliun!) dengan syarat 10 pertandingan disiarkan secara live (angka minimal). Lalu, kesebelasan yang terdegradasi akan mendapatkan minimal 94,5 juta pounds atau sekitar Rp 1,6 triliun!

Sindiran Mourinho tidak hanya sampai di situ. Ia juga menyindir beberapa klub besar yang senang "mencuri" pemain penting dari rival sendiri, menyebabkan liga hanya menjadi milik satu tim saja.

"Mereka ingin supaya ada persaingan antara dua, tiga, atau empat tim saja. Dan jika mungkin, cukup satu tim saja. Jadi, negara ini (Inggris) spesial."

"Di negara lain di Eropa, banyak orang, yang ketika Anda mendengarkan mereka, yang berlagak menjadi Bunda Teresa-nya sepakbola. Padahal mereka bukan. Di negara lain, mereka tidak ingin ada perubahan. Ini bukan untuk tim-tim kuat saja, tetapi juga untuk tim yang menjadi pesaing langsung dan tiap musim masih saja mencuri pemain rivalnya supaya rivalnya tidak menjadi juara."

"Di negara ini, kami menginginkan sebuah liga. Semua orang menginginkan sebuah kompetisi. Cerita menakjubkan dari Leicester telah memberikan kredibilitas tersendiri untuk Premier League. Oleh karena itulah Premier League adalah Premier League," kata Mourinho.

Mourinho tidak menyebut siapa tim yang suka "mencuri" pemain dari rival itu. Tapi, media Inggris menganggapnya sebagai sindiran terhadap Bayern Munich dan balasan terhadap bos Bayern yang belakangan mengkritik perlakuannya terhadap Bastian Schweinsteiger.
Previous
Next Post »