Kemenangan Zidane dan Kekecewaan Simeone

Kemenangan Zidane dan Kekecewaan Simeone

Kemenangan Zidane dan Kekecewaan Simeone

Dalam satu pertandingan final yang melibatkan dua tim, hasilnya pasti akan membuat satu tim mengecap manisnya kemenangan dan satu tim akan merasakan pahitnya kekalahan. Selain itu pasti juga ada orang atau pihak lain yang akan turut merasa berbahagia ataupun kecewa. Hal ini dapat dengan jelas kita lihat dari pertandingan final Liga Champions dini hari WIB saat Real Madrid dan Atletico Madrid dipertemukan kembali pada babak final. Sebelumnya mereka pun pernah bertemu di final pada dua musim yang lalu. Dan kali ini Real Madrid kembali menjadi juara Liga Champions di Milan.

Zinedine Zidane memang belum lama memegang jabatan sebagai pelatih kepala Real Madrid. Namun, ditangan Zidane, Madrid menjadi jauh lebih baik. Los Merengues mampu memepet Barcelona hingga pekan terakhir La Liga meski pada akhirnya harus puas menjadi runner-up. Polesan Zidane berbuah manis di arena Liga Champions. Madrid yang dilatihnya tampil sebagai juara musim ini setelah mengalahkan Atletico Madrid pada laga final di San Siro, Milan, Minggu (29 Mei 2016) dini hari WIB. Madrid menang adu pinalti 5-3 setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Seperti dilansir situs resmi UEFA, Zidane membagikan kebahagiaannya "Ketika Anda memenangi sesuatu sebesar Liga Champions, itu sangat berarti (untuk para pemain dan para staf teknis). Saya memimpikan ini. Ketika presiden memberi saya kesempatan ini, dengan para pemain ini ... Ketika Anda memiliki pemain-pemain sekaliber mereka, dengan talenta mereka. Anda bisa mencapai sesuatu yang besar seperti yang kami raih malam ini".

Zidane kini sudah pernah merasakan gelar juara Liga Champions dalam tiga peran berbeda bersama dengan Madrid. Dia pernah merasakannya sebagai pemain (2001/2002), asisten pelatih (2013/2014), dan sekarang pelatih kepala (2016). Dia mengungkapkan kebahagiaannya, "Saya senang karena saya sudah menjadi bagian dari klub hebat ini dalam waktu yang lama. Pertama-tama sebagai pemain, lalu asisten pelatih, dan sekarang sebagai pelatih kepala. Saya sangat bangga berada dalam keluarga besar ini".

Dilain pihak, Diego Simeone dengan terbuka mengucapkan selamat untuk keberhasilan Real Madrid. Simeone kembali harus menyaksikan timnya takluk di final Liga Champions oleh Madrid (setelah dua musim lalu kalah di Los Colchoneros). Pelatih Atletico Madrid ini lantas mengaku merasa bersalah terhadap fans. 

"Pertama, selamat untuk Real Madrid. Sekali lagi mereka superior atas kami, kali ini di adu pinalti. Kami memulai dengan buruk lalu kami menyusun diri dengan terorganisir sejak menit ke-20. Di babak kedua kami bisa saja menyamakan kedudukan dengan sangat cepat. Tapi niat kami sudah jelas." tutur Simeone di situs resmi UEFA

"Saya tidak tahu kekalahan mana yang lebih menyakitkan. Yang sungguh menyakitkan bagi saya adalah melihat luka orang-orang yang telah membayar untuk datang ke sini. Saya merasa sedikit bertanggung jawab bahwa saya tidak mampu memberikan apa yang mereka inginkan itulah yang sesungguhnya menyakitkan." ujar pelatih asal Argentina ini.

Previous
Next Post »